Ilustrasi belajar daring (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Lebih jauh, Sunarti mengaku senang dan bersyukur ketika upaya pelatihan yang ia lakukan untuk memberikan pembelajaran bermakna bagi peserta didik membuahkan hasil. “Siswa lebih antusias dan lebih banyak ingin tahu tentang cara dan materi yang guru ajarkan. Pembelajaran menggunakan IT sangat menarik dan tidak membosankan kata siswa,” ucapnya menirukan komentar peserta didik.
Sunarti menambahkan bahwa upaya guru di sekolahnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran juga semakin optimal karena mendapat dukungan kepala sekolah. Ia yakin, guru sebagai garda terdepan harus mampu menguasai berbagai kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Tujuannya agar proses belajar di satuan pendidikan semakin asyik, aktif, interaktif, kreatif, produktif, dan menyenangkan.
Adapun berikut adalah produk/kegiatan yang dilakukan Sunarti yang terinpirasi dari berbagai pelatihan yang telah ia ikuti. Pertama, Metode "AMP" yang memberdayakan Alumni, Media Swadaya dan penghargaan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Kedua, "ES TEH" singkatan dari Empati, Simpati, Tulus, Energik, dan Harmonisasi, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai karakter siswa c. "DIKSI SI DARLING" singkatan dari Diskusi, Kolaborasi, dan Apresiasi Daring Luring atasi Learning Loss di Masa PTMT. Keempat, "KIS" singkatan dari Kolaborasi, Inovasi, dan Solusi dalam mewujudkan Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila. (WEB)