Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sleman menyatakan penolakannya terhadap kenaikan harga rokok. APTI Sleman menilai kenaikan harga rokok belum tentu memberikan dampak positif bagi para petani tembakau. Ketua APTI Sleman Supardi mengatakan bahwa kenaikan harga rokok belum tentu berdampak positif bagi kesejahteraan petani.
Dilansir Kompas.com, hingga saat ini harga tembakau masih jauh dari ideal. Dia mengatakan harga tembakau saat ini hanya 100.000 rupiah per kilogram. Harga tersebut jauh dari ideal. Seharusnya, harga tembakau naik menjadi 200.000 rupiah per kilogram.
APTI Sleman menyatakan akan menolak rencana kenaikan harga rokok kalau harga tembakau tidak ikut naik. Pasalnya, jika harga rokok naik, dia bahkan menginginkan kenaikan harga tembakau hingga 400.000 rupiah per kilogram.
Supardi menuturkan, tuntutan kenaikan harga tembakau bukan tanpa alasan. Menurutnya, kualitas produk tembakau asal Sleman diakui perusahaan rokok termasuk paling bagus. Namun, akibat cuaca buruk yang selama ini terjadi, petani tembakau diprediksi mengalami kerugian tahun ini. Apalagi gudang penjualan tembakau hanya berani menampung sekitar 25 persen tembakau. Hal itu dikarenakan, sisa tembakau produksi 2015 sekitar 1.300 hektare masih menumpuk di gudang.