Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam acara kerjasama Kemendikbud dengan Netflix (Dok.IDN Times/Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
Sementara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, menyebut pemerintah berkomitmen penuh dalam menjaga warisan batik untuk terus dilestarikan.
"Dengan hadirnya berbagai terobosan Merdeka Berbudaya, kami di Kemendikbud Ristek memastikan agar batik dan seluruh warisan peninggalan leluhur tidak hanya dirawat, tetapi juga harus dikembangkan. Dengan demikian warisan budaya kita dapat terus relevan dengan perkembangan zaman dan mampu menjadi solusi atas berbagai tantangan," ujar Nadiem.
"Batik itu adalah simbol paling powerful menurut saya dari kebinekaan kita. Jadi sangat luar biasa," lanjutnya.
Nadiem menyebut, Kemendikbud Ristek akan terus meningkatkan akselerasi kualitas Museum Batik Indonesia dan seluruh cagar budaya khas nusantara.
"Kami di Kemendikbud Ristek berkomitmen untuk bertransformasi dan mengakselerasi kualitas Museum Batik Indonesia, serta seluruh museum dan cagar budaya di bawah naungan Kemendikbud Ristek," sebutnya.
Menutup rangkaian acara, Ketua Dekranas, Wury Ma'ruf Amin men-canting kain batik sebagai tanda Puncak Peringatan Hari Batik Nasional 2023. Usai acara, Wury Wapres meninjau Museum Batik Indonesia yang dipandu Wakil Ketua Yayasan Batik Indonesia, Diana Santoso.
Acara bertema “Batik Bangkit” ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional ke-14. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan lagi jiwa dan semangat pengrajin batik dan pelaku industri, batik untuk terus tumbuh dan maju, setelah sempat tersendat akibat pandemik.
Peringatan ini juga sekaligus sebagai momentum pengingat bagi seluruh komponen bangsa, untuk terus mengapresiasi batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya nasional yang harus dilestarikan.
Hadir pada kesempatan tersebut perwakilan Duta Besar Negara Sahabat, jajaran Anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM), jajaran pengurus dan anggota Yayasan Batik Indonesia, serta para perwakilan pelaku industri batik nusantara (DAS/AS - BPMI Setwapres).