Memperinganti Hari Disabilitas Internasional (HDI), Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) bersama Navaswara menghadirkan festival inklusi terbesar di Indonesia, bertajuk “InklusiLand: Everyone Shines, Everyone Matter", Hall 10 ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (7/12/2025). (Dok. Yayasan Inklusi Pelita Bangsa)
Prof. Ali Muktiyanto memimpin UT dengan perspektif inklusif yang lahir dari pengalaman pribadinya menghadapi tantangan mobilitas. Di bawah kepemimpinannya, berbagai layanan UT disesuaikan agar lebih ramah bagi mahasiswa berkebutuhan khusus, mulai dari alur administrasi hingga dukungan pembelajaran. Kiprahnya dinilai YIPB sebagai upaya nyata membuka akses pendidikan tinggi yang lebih adil dan setara.
Dr. Fauzi mengubah keterbatasan komunikasi menjadi kekuatan pedagogis melalui pendekatan visual dan inovasi teknologi dalam mengajar fotografi. Ia meraih gelar Doktor Seni Fotografi, penyandang disabilitas pertama yang mencapainya serta aktif berkarya di dunia seni dan industri kreatif. YIPB mengangkatnya sebagai penerima penghargaan karena kontribusinya membuka jalan bagi lebih banyak penyandang disabilitas untuk berkarya dan percaya diri.
Berangkat dari pengalaman mendampingi putranya, Rina Jayani mendirikan Aluna Montessori sebagai sekolah yang menggabungkan pendekatan Montessori dengan dukungan profesional tumbuh kembang. Sekolah ini memberikan ruang belajar yang nyaman dan terstruktur bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. YIPB menilai kontribusinya berdampak nyata bagi banyak keluarga dan layak mendapat apresiasi.
Putri Ariani membuktikan bahwa kualitas dan dedikasi dapat menembus batas ketika ia melaju ke final America’s Got Talent 2023 dan meraih Golden Buzzer dari Simon Cowell. Dengan karakter vokal yang kuat dan karya yang autentik, Putri membawa representasi positif penyandang disabilitas ke panggung dunia. YIPB memberikan penghargaan karena kiprahnya menginspirasi generasi muda dan memperluas ruang inklusi Indonesia di level internasional.
Sebagai puncak acara, InklusiLand menghadirkan pertunjukan Simfoni Cahaya Penghidupan yang melibatkan talenta nasional, seperti Putri Ariani, Ghea Indrawari & Akusara Dance.
Menutup pembicaraan Cahaya menuturkan terima kasih kepada seluruh relawan, komunitas, keluarga penyandang disabilitas, mitra lembaga, sektor swasta, dan semua pihak yang mendukung terselenggaranya InklusiLand.
"Perjalanan ini adalah hasil kerja bersama, dan kami bangga dapat melangkah bersama Anda semua. Semoga InklusiLand menjadi ruang bertumbuh, ruang belajar, dan ruang harapan. Mari kita lanjutkan perjalanan ini dengan semangat kebersamaan, memperkuat nilai inklusi, dan membangun masa depan yang memberi tempat bagi semua," pungkasnya.
Inklusiland 2025 turut dihadiri Menteri UMKM Republik Indonesia Maman Abdurrahman, Menteri Koperasi Republik Indonesia Ferry Juliantono, Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung Reda Manthovani, Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Narendra Jatna, Anggota DPR RI Surya Utama/Uya Kuya, Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Haji & Umroh Zaenal Abidin, Stafsus Menteri Perdagangan David Febrian, Tenaga Ahli Menteri Bidang Administrasi Pemerintahan Rildo Ananda, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos, dan Gubernur Banten Andra Sony. (WEB)