Hari Pendidikan Internasional, UNESCO Dorong Penggunaan AI di Sekolah

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menetapkan Hari Pendidikan Internasional 2025 yang diperingati setiap 24 Januari, menyoroti peluang dan tantangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Maka negara anggota UNESCO diajak berinvestasi dalam pelatihan bagi guru dan siswa, agar teknologi digunakan secara bertanggung jawab di dunia pendidikan.
"Kecerdasan buatan menawarkan peluang besar bagi pendidikan, asalkan penerapannya di sekolah didasarkan pada prinsip etika yang jelas. Untuk mencapai potensinya secara penuh, teknologi ini harus melengkapi, bukan menggantikan dimensi manusia dan sosial dalam pembelajaran," kata Audrey, dikutip Jumat (24/1/2025).
"AI harus menjadi alat yang mendukung guru dan siswa, dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian dalam belajar serta kesejahteraan mereka,” sambungnya.
1. Dua per tiga siswa di negara berpendapatan tinggi gunakan AI
Audrey menjelaskan AI banyak digunakan di negara berpendapatan tinggi. Lebih dari dua per tiga siswa sekolah menengah sudah menggunakan perangkat AI untuk tugas sekolah.
Menurut Audrey, AI juga banyak digunakan guru untuk menyusun materi dan menilai tugas siswa. Meski demikian, para pendidik masih kekurangan panduan yang jelas tentang praktik-praktik.