Haru, Kakek Penjual Koran Menangis saat Diajak 'Tos' Pembeli

10 Agu 2021, 10:37 WIB

Seorang Kakek yang menjual koran menangis karena seorang pembeli memberikan bantuan untuk Sang Kakek. (tiktok.com/petrus.kini)

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 menghantam semua lini kehidupan, khususnya para pedagang kecil. Baru-baru ini, sebuah video haru memperlihatkan reaksi kakek penjual koran menangis viral di media sosial, setelah diajak 'tos' oleh pembeli.

Dalam video yang dibagikan akun TikTok @petruskini, awalnya seorang pria yang sekaligus perekam video tersebut memanggil kakek penjual koran.

"Berapa korannya harganya?" tanya perekam video tersebut.

"Rp5 ribu pak," ungkapnya sambil memilih koran yang dijual.

Perekam video sempat berseloroh bahwa koran yang dijual barang dagangan kemarin, karena harganya Rp5 ribu.

"Lima ribu pak, saya gak berani jual koran kemarin, ini pak sekalian koran ini harganya sepuluh ribu," ujarnya sambil menawarkan koran lain.

1. Total harga koran hanya Rp15 ribu

Seorang penjual jasa tukar uang membaca koran sambil menunggu adanya pembeli di sekitar Kota Tua, Jakarta Barat pada Rabu, (5/8/2020) (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Pria perekam video itu lalu membeli dua koran, dengan total harga Rp15 ribu. Dia lalu mengulurkan uang Rp50 ribu pada kakek penjual koran itu.

Saat sibuk mencari uang kembali, pria yang membeli koran itu meminta uang kembalian untuk sang kakek.

"Ini pak, (sisanya) untuk bapak aja. Tos dulu kita, ini buat bapak lagi ya," kata pria perekam video itu, sambil memberikan uang.

2. Sang kakek langsung menangis diberi uang lebih

Penjual Minuman Keliling atau Starling yang sedang berjualan di sekitar Kota Tua, Jakarta Barat pada Rabu, (5/8/2020) (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Kakek penjual koran itu pun sontak menangis sesenggukan, saat diberikan lagi uang Rp50 ribu.

"Alhamdulillah, makasih bapak baik banget," kata kakek penjual koran.

Sambil menangis, kakek itu juga mendoakan yang terbaik untuk pria perekam video atas kebaikannya.

"Semoga bapak berkah barakah, dan hidupnya sakinah mawaddah, warahmah. Saya orang susah, jarang ketemu sama bapak yang sopan dan baik," ujar kakek penjual koran.