Komitmen Pemerintah dalam menggarap pendidikan vokasi dilakukan pada berbagai lini, salah satunya dengan mendorong terciptanya inovasi-inovasi dari hasil riset terapan vokasi. Melalui Program Riset Terapan Dalam Negeri - Dosen Perguruan Tinggi Vokasi, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada tahun 2021 telah menggelontorkan dana pengembangan riset terapan senilai Rp23,69 miliar untuk dikelola oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dana tersebut kemudian dialokasikan kepada 66 tim periset dari 35 perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi yang usulan risetnya lolos melalui serangkaian proses seleksi. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati menjelaskan, skema Program Riset Keilmuan Terapan disusun untuk dapat menjadikan dosen vokasi sebagai penggerak dan penguat kemitraan. Target luaran dari skema riset terapan adalah menyelesaikan persoalan industri dan masyarakat yang berbasis pada penyelesaian masalah atau pemenuhan kebutuhan demand driven.
“Melalui skema ini diharapkan dosen vokasi dapat meningkatkan kepercayaan industri terhadap kualitas dan kapabilitas pendidikan vokasi, utamanya dalam berinovasi, memberi manfaat terhadap penguatan ekonomi dan peningkatan daya saing industri, serta mengafirmasi UMKM untuk bisa naik kelas,” tutur Kiki, Minggu (30/10/2022).
Pelaksanaan riset terapan di perguruan tinggi vokasi merupakan salah satu bentuk implementasi dari Program Kampus Merdeka Vokasi yang dijalankan oleh Kemendikbudristek. Program Kampus Merdeka Vokasi diluncurkan sebagai bagian dari Merdeka Belajar episode ke-11. Melalui program Kampus Merdeka Vokasi diharapkan akan terintegrasi pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja demi menghasilkan lulusan yang lebih kompeten, produktif, dan kompetitif.
Dirjen Vokasi Kiki Yuliati menambahkan, skema pendanaan yang diberikan LPDP memberikan keleluasaan bagi tim periset karena tidak terpaku pada tahun anggaran. Oleh sebab itu, Ia berharap luaran riset terapan vokasi harus benar-benar dapat dimanfaatkan oleh DUDI, baik melalui peningkatan produktivitas, efektivitas, efisiensi, maupun akurasi produksi.
“Riset yang dijalankan pada skema ini harus bersifat multidisiplin. Sejauh ini, hasil dari riset terapan sudah mulai tampak. Bahkan beberapa inovasi sudah dilirik untuk dipabrikasi oleh mitra industrinya, seperti alat pengujian kampas rem berbasis artificial intelligence (AI) dan cetakan velg dari material baja perkakas,” tutur Kiki.