Jakarta, IDN Times - Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil tambangnya. Hal tersebut sangatlah wajar karena wilayah Indonesia terletak di antara lempeng Eurasia dan Pasifik. Lempeng-lempeng ini terbentuk dari lempengan muda yang berada di daerah cincin atau yang biasa disebut Pacific Ring of Fire. Tumbukan lempeng yang banyak membuat kandungan minyak bumi, gas, dan logam-logam berharga berlimpah di dalamnya.
Namun, sektor pertambangan di Indonesia sering kali meninggalkan kesan buruk seperti eksploitasi alam dan juga pencemaran lingkungan. Padahal, dalam pelaksanaannya, setiap usaha pertambangan di Indonesia harus memiliki izin serta sesuai peraturan dan hukum yang berlaku.
Praktik pertambangan yang baik dan benar harus memperhatikan beberapa hal, misalnya eksplorasi harus dilaksanakan dengan baik dan memadai, ada perhitungan cadangan layak tambang, serta studi-studi mengenal kondisi geografis dan dampak terhadap lingkungan. Di sisi lain, banyak juga manfaat yang diperoleh dari dunia pertambangan khususnya bagi negara dan masyarakat.
“Dari zaman batu, manusia sudah mengenal tambang. Tanpa tambang, peradaban sekarang ini bisa dikatakan masih sebelum zaman batu. Bahkan untuk saat ini, dari proses tidur sampai kita tidur lagi itu semua dari tambang. Hampir semua peralatan yang digunakan manusia lekat dengan bahan tambang. Makanya, hasil tambang erat kaitannya dengan keseharian kita,” ujar Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat menjadi pembicara dalam acara Ngobrol Seru Bareng PT Freeport Indonesia by IDN Times dengan tema “Cerita Tambang” yang dilaksanakan melalui Youtube Live dan Instagram Live pada Selasa (17/11/2020).