Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. membantah pidato Puan Maharani soal ada Calon Presiden tertentu yang maju sekedar modal penampilan fisik, ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurut Hasto, yang disampaikan oleh Puan merupakan aspirasi rakyat. Apalagi muncul keluhan dari rakyat soal kenaikan harga minyak goreng yang tidak berhasil diatasi.
"Untuk menjadi capres dan cawapres, semua harus berwajah Indonesia. Harus mengangkat harkat dan martabat rakyat, membangun kepemimpinan Indonesia. Hal itu harus dilakukan oleh seluruh kader di PDI Perjuangan. Jadi, gak ada sindiran-sindiran apalagi terhadap internal oleh Mba Puan," ungkap Hasto ketika ditemui media di kediaman Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, pada Senin, 2 Mei 2022 lalu.
Hasto memang tidak menyebut PDIP resmi memberikan tiket pencalonan kepada Puan. Meski sejumlah analis politik sudah memprediksi Mega selaku Ketua Umum PDIP lebih memilih Puan, dibandingkan Ganjar yang memiliki elektabilitas lebih tinggi.
"Urusan capres dan cawapres partai, seperti yang ditentukan di dalam kongres, Ibu Megawati Soekarnoputri lah yang nanti akan menetapkan siapa pasangan calon tersebut," ujarnya.
Meski begitu, Hasto tak menampik PDIP tengah bersiap untuk mengikuti proses verifikasi partai politik. Sesuai dengan penghitungan waktu di dalam UU Pemilu, maka pendaftaran parpol untuk ikut pesta demokrasi 2024, dimulai pada Agustus 2022.
"Saat ini, yang harus dijalani dalam pemilu, ya partai mempersiapkan seluruh tahapan-tahapan strategis termasuk persiapan untuk proses verifikasi. Meski di dalam UU tidak ada verifikasi faktual, tetapi PDIP tetap menyiapkan administrasi keseluruhan tersebut," kata dia.
Apa tanggapan Ganjar yang disebut-sebut sejumlah pihak kembali menjadi target serangan politik Puan?