Eri Cahyadi - Armuji, (Dok. istimewa)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menceritakan sosok Eri Cahyadi, yang telah direkomendasikannya maju Pilkada Kota Surabaya. Menurut Risma, selama sekitar 20 tahun bersamanya, Eri adalah sosok yang rajin, telaten, dan visioner.
Risma pertama kali bertemu Eri saat diperkenalkan ayah Eri, Urip Suwondo. Saat itu, ia bersama Urip sama-sama berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Ketika Eri diterima sebagai PNS di Pemkot Surabaya, Urip langsung menitipkan ke Risma untuk dididik terkait pekerjaan dan ilmu kepemimpinan.
"Sekitar 2001, bapaknya itu menitipkan ke aku. Tolong biar ikut Bu Risma. Trus aku bilang, bapak mohon maaf di tempatku gak ada uangnya. Gak apa-apa wes biar dia belajar ke Mbak Risma. Bapaknya PNS dulu," cerita Risma usai acara Deklarasi Eri-Armuji di Taman Harmoni Surabaya, Rabu, 2 September 2020.
Saat itu, Eri menjadi staf Risma yang menjabat sebagai kepala bagian di sebuah dinas. Risma pun mengingat Eri sebagai anak muda pekerja keras dan selalu ingin belajar. Ia pun mengikuti ritme kerja wali kota perempuan pertama di Surabaya itu, yang kerap kali kurang istirahat.
"Dulu dari zaman aku jadi kabag. Jadi kerja sampai jam 2 pagi, dia juga bantu buat e-procurement segala macam," tutur Risma.
Selain itu, Risma juga sempat menyebutkan ciri-ciri jagoannya yaitu visioner seperti Megawati. Kinerja Eri di Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) dianggap Risma sudah cukup visioner dengan berbagai macam program untuk menuntaskan masalah di masyarakat, utamanya kemiskinan, pendidikan, dan pembangunan kota.
"Anaknya rajin dan telaten, dan dia berani. Gak apa-apa bu aku saja yang turun," ungkap Risma menirukan perkataan Eri.
Berbekal keyakinan Risma, Eri pun mendapatkan jabatan yang awalnya sulit dipercayakan Risma kepada orang lain, yaitu sebagai Kepala Bappeko Surabaya. Kini Eri juga mendapat kepercayaan Risma untuk melanjutkan kepemimpinannya di Kota Surabaya.