Heboh Dugaan Korupsi Bansos DKI Rp2,85 Triliun, Mensos Buka Suara

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, buka suara terkait dugaan penemuan dugaan korupsi Program Bantuan Sosial Tahun 2020 di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta senilai Rp2,85 Triliun.
Risma menegaskan sejak dia menjabat Menteri Sosial, pihaknya tidak mengeluarkan bansos dalam bentuk beras namun secara tunai.
"Aku enggak bisa jawab. Kita enggak pernah kasih beras selama dua tahun ini. Kita tidak kasih beras ke masyarakat,"ujar Risma di kantor Kemensos, Jakarta, Jumat, (13/1/2023).
1. Heru Budi memilih bungkam
Sementara Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memilih bungkam terkait temuan tersebut.
"Itu lama tahun 2020, saya tidak tahu. Enggak bisa komentari, silakan nanti dibahas (KPK)," ujar Heru di Jakarta Selatan.
Dia menegaskan temuan tersebut tidak berkaitan dengan yang baru menjabat sebagai Pj Gubernur 17 Oktober 2022 lalu serba saat itu Pemprov DKI Jakarta dipimpin oleh Anies Baswedan.
"Itu udah lama saya enggak masuk ke arah situ. Tapi kan waktu itu (penyaluran bansos) sudah selesai, kan," imbuhnya
2. Dinsos DKI Jakarta sudah pernah diperiksa KPK
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari, mengakui pihaknya pernah menjalani kontrak dengan Perumda Pasar Jaya, tetapi sudah berakhir pada 31 Desember 2020.
"Saya pastikan kami berkontrak habis di 31 Desember 2020," tegasnya pada media.
Premi mengatakan, pihaknya sudah menjalani pemeriksaan pada tahun 2021 dan 2022 terkait penyaluran bansos.
"Kan saya sudah pernah menjelaskan ke KPK. Kita tunggu aja ya itu barang siapa," imbuhnya.
3. Temuan beras bansos 1 ton viral di media sosial
Sebelumnya sebuah video yang memperlihatkan penampakan beras bantuan sosial (bansos) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 1.000 ton membusuk, viral di media sosial.
Foto dan video tersebut viral setelah dibagikan oleh pegiat media sosial lewat akun Twitter @kurawa, yakni Rudi Valinka. Rudi menduga adanya korupsi Program Bansos Pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp2,85 Triliun.
"Temuan dugaan korupsi program bansos Pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp2,85 triliun. Hasil audit forensik Ernst & Young yang belum dibuka ke publik neh," cuitnya dilihat IDN Times, Jumat (13/1/2023).
Rudi mengungkapkan, temuan ini berdasarkan informasi adanya penimbunan beras bansos milik Perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020 yang masih tersimpan di gudang sewaan, Pulogadung, Jakarta Timur.
"Setelah mendapatkan informasi lokasi gudang penyimpanan beras bansos milik Perumda Pasar Jaya, maka gue pun meluncur ke TKP lokasinya di kawasan Industri Pulogadung, Jaktim. Gudang ini konon disewa oleh Pasar Jaya sangat sunyi dan dijaga oleh security," terangnya.
4. Kondisi beras bansos sudah busuk
Dia memastikan, kondisi beras tersebut sudah membusuk bahkan untuk hewan sekalipun tidak layak.
"Untuk memastikan lagi bentuk beras ini, maka gue foto di telapak tangan langsung supaya gak ngeles aja dan bisa menyentuh langsung bagaimana rusaknya beras-beras ini serasa tepung hancur di tangan," cuitnya di unggahan foto beras yang sudah menguning," katanya.