Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi media sosial. IDN Times/Paulus Risang
Ilustrasi media sosial. IDN Times/Paulus Risang

Intinya sih...

  • Grup Facebook 'Fantasi Sedarah' berisi ribuan anggota dan konten inses yang mendapat kecaman publik.
  • Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta Polri dan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk segera mengambil tindakan terhadap grup tersebut.
  • Sahroni mendesak agar aktivitas grup dihentikan dan pihak yang terindikasi memiliki fantasi inses tidak diberi ruang di media sosial maupun kehidupan masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Media sosial dihebohkan dengan munculnya grup Facebook bernama 'Fantasi Sedarah'. Grup ini berisi ribuan anggota dan langsung mendapat kecaman publik.

Grup ini berisi percakapan dan pengalaman yang dibagikan terkait hal-hal menyimpang berbau sensual dan seksual terhadap anggota keluarga sendiri atau berkonotasi "inses".

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta agar Polri dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) segera menindak grup Facebook "Fantasi Sedarah" ini.

“Ini sangat menjijikkan. Karenanya saya minta Polisi dan Komdigi telusuri dan tindak para pengelola maupun anggota grup kotor tersebut," kata Sahroni, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (16/5/2025).

1. Bisa menjadi pidana kekerasan seksual

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni panggil pengelola Taman Safari. (IDN Times/Amir Faisol)

Sekretaris Fraksi Partai NasDem itu bahkan mendesak, aktivitas grup itu segera dihentikan. Menurutnya, jangan sampai keberadaan malah melanggengkan perilaku menyimpang.

"Kalau tidak kita hentikan dan sampai fantasinya jadi kenyataan, ini akan menyebabkan pidana kekerasan seksual yang luar biasa menghancurkan korban. Jadi mereka harus dicari, dan dibina secara psikologis, dan kita hentikan mereka sebelum kejadian,” katanya.

2. Minta agar tak ada ruang bagi pelaku inses

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni panggil pengelola Taman Safari. (IDN Times/Amir Faisol)

Dia meminta agar para pihak yang terindikasi memiliki fantasi dan pelaku inses tidak diberi ruang di media sosial maupun di kehidupan masyarakat, maka seluruh celah, kata dia harus ditutup.

"Kalau ada yang tahu di sekitarnya menyimpang seperti ini, wajib dilaporkan. Dengan maraknya kasus kekerasan seksual belakangan ini, saya yakin sudah waktunya kita juga melakukan tindakan pencegahan yang lebih ganas,” ujar Sahroni.

3. Grup ini dihebohkan dengan konten pengiriman mayat bayi hasil inses

Ilustrasi media sosial. (IDN Times/Aditya Pratama)

Grup Facebook yang bernama 'Fantasi Sedarah' imi beranggotakan 32 ribu. Dari aktivitas postingan akun itu juga publik dihebohkan dengan pengiriman mayat bayi dengan ojek online yang ternyata pelakunya adalah kakak beradik, keduanya ternyata pelaku inses.

Editorial Team