Jakarta, IDN Times - Mantan Kepala Kerja Sama Teknik dan Perjanjian Internasional Kementerian Kesehatan Dicky Budiman buka suara terkait penyelidikan Rusia yang membeberkan, Amerika Serikat (AS) masih melanjutkan penelitian biologis berbahaya di Indonesia.
Dicky yang saat itu berperan dalam proses kasus Naval Medical Research Unit (NAMRU) 2008-2010 memastikan, bentuk kerja sama AS dengan Indonesia tidak terkait bahaya patogen yang menimbulkan wabah. Sebaliknya, kerja sama tersebut menimbulkan keuntungan bagi Pemerintah Indonesa.
"Saya tegaskan hubungan Indonesia selalu baik, dalam arti menguntungkan dan mengutamakan ketahanan aspek nasional. Banyak keuntungan yang didapat pengalihan aset NAMRU. Bukan berkaitan bahaya lab biologis, tapi ini dalam rangka menata pengetahuan dua negara ini seimbang dan saling menguntungkan, tentunya keuntungan utamanya lebih besar di kita," beber Dicky saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (30/5/2022).