Personel KRI Diponogoro 365 saat melintas di depan helikopter anti kapal selam AS-565 MBe Panther HS-1305 (IDN Times / Putra Gema Pamungkas)
Unsur Helikopter TNl Angkatan Laut jenis AS565 MBe Panther HS-1307 dari Wing Udara 1 Puspenerbal bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat empat desa di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumartera Utara pada Selasa (2/12/2025) (dok. TNI AL)
Untuk diketahui, Helikopter Panther AS 565 MBe biasa disebut Helikopter Anti-kapal Selam (AKS) karena kemampuannya mendeteksi kapal selam musuh.
Helikopter Panther AS 565 memiliki panjang 13,68 meter, tinggi 3,97 meter, dan berat kosong 2.380 kilogram. Alutsista dioperasikan oleh satu atau dua pilot, dengan kapasitas angkut hingga 10 personel.
Helikopter Panther AS 565 juga dilengkapi dengan mesin ganda Turbomeca Arriel 2C turboshaft, yang mampu terbang dengan kecepatan maksimal 306 kilometer per jam atau 165 knot.
Helikopter Panther AS 565 mampu mencapai ketinggian maksimum hingga 5.865 meter atau 19.242 kaki, dengan rate of climb 8,9 meter per detik. Selain itu, helikopter Panther AS 565 juga dibekali dengan sejumlah persenjataan, antara lain senjata meriam M621 20 mm, dan roket 68 mm atau 70 mm.
Selain itu juga beberapa jenis rudal yakni matra mistral udara-ke-udara; AS 15 TT rudal anti-permukaan; HOT rudal anti-tank; MK46 atau Whitehead A244/anti-kapal selam torpedo.
Helikopter Panther itu sebenarnya sudah diterima TNI AL pada Januari 2019. Kemudian, Prabowo Subianto saat masih menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) sempat menyerahkan hasil refurbishment atau perbaikan Helikopter Panther AS 565 MBe kepada TNI AL di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu (24/1/2024).