Sebagian masyarakat Jakarta, bahkan Indonesia, yang beragama Islam saat ini tengah meributkan apakah boleh memilih pria non-Muslim sebagai gubernur. Ini berkaitan dengan sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Nampaknya fenomena ini hanya terjadi di Jakarta, sebab di Papua, partai-partai nasionalis dan berbasis Islam mendukung calon non-Muslim.
Ahok bukanlah gubernur DKI Jakarta pertama yang memiliki status minoritas ganda: beragama Kristen dan merupakan keturunan Tionghoa. Jauh sebelum Ahok, ibukota negara pernah dipimpin oleh seorang gubernur non-muslim dan keturunan Tionghoa.