Foto repro Ensklopedi Kapolri Jenderal Polisi Drs. Hoegeng Iman Santoso. (IDN Times/Anabel Yevina Mulyadi Wahyu)
Ayah Hoegeng bernama Soekarjo Kario Hatmodjo adalah seorang pegawai negeri Pemerintah Hindia Belanda. Ayahnya memulai karier sebagai Jaksa di Lendraad (artinya Pengadilan Negeri dalam bahasa Belanda) Pekalongan. Sedangkan Ibu Hoegeng bernama Oemi Kalsoem yang merupakan keturunan ningrat Mataram Kanjeng Ario Poerbo Mandoera di zaman Perang Diponegoro.
Hoegeng dapat dikatakan berasal dari keluarga ambtenaar atau dikenal sebagai keluarga ningrat. Meskipun dari keluarga ningrat, perilaku Hoegeng sejak kecil tak mencerminkan kesombongan. Sejak kecil Hoegeng bergaul dengan rakyat biasa, dirinya tidak mencerminkan sikap layaknya orang ningrat.
Semasa kecilnya, Hoegeng diwarnai dengan kehidupan yang sederhana. Sang ayah sebagai pegawai negeri Pemerintahan Hindia Belanda dikatakan mampu untuk membeli berbagai hal, tapi ayahnya tak mempunyai tanah dan rumah pribadi. Mereka selalu menyewa rumah yang lumayan besar untuk menampung keponakan serta kerabatnya. Hingga akhir hidupnya, sang ayah tak sempat memiliki tanah dan rumah pribadi.
Tak membeli rumah bukannya tak mampu, ayah Hoegeng yang sering berpindah-pindah membuat tak sempat untuk membeli rumah. Ayahnya sering diberikan tugas ke berbagai kota. Maka dari itu, keluarga Hoegeng selalu berpindah rumah.
Hoegeng dididik dalam keluarga yang menekankan cara hidup disiplin. Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga Hoegeng tak pernah berfoya-foya. Ayahnya selalu makan siang di rumah, seluruh anaknya harus hadir tapi tak diizinkan untuk makan bersama.