Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Teatrika Handiko Putri
IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi ketiga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610. Saat ini, sudah ada empat korban yang berhasil diidentifikasi. Salah satunya adalah Hizkia Jorry Saroinsong (23).

Semalam, usah berhasil diidentifikasi, RS Polri pun menyerahkan jenazah kepada keluarga. Kala itu, ayah dan ibu Hizkia datang dalam penyerahan jenazah dan surat kematian dari Hizkia.

Mendengar anaknya berhasil diidentifikasi, Ibu Hizkia, Sila Fenita, mengaku lega dan menganggap itu adalah mukjizat karena anaknya sudah ditemukan, meski dalam keadaan tak bernyawa.

1. Keluarga Hizkia anggap hasil identifikasi adalah mukjizat

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Hizkia sendiri berhasil diidentifikasi oleh RS Polri melalui sidik jari di tangan kanannya. Sila lalu mengungkapkan rasa syukurnya karena Hizkia dapat diidentifikasi lewat jari tangannya.

"Buat saya itu suatu mukjizat diantara sekian banyak, hanya satu tangan saja yang teridentifikasi. Itu menyatakan Tuhan baik buat saya, buat keluarga saya, jadi itu," ujar Sila di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat malam (2/11).

2. Keluarga korban percayakan identitas Hizkia pada tim DVI Polri

ANTARA FOTO/Reno Esnir

Sila mengaku menyerahkan semuanya kepada tim DVI Polri tentang identitas anaknya, meski ia tak harus melihat jenazah anaknya tersebut.

"Kami sudah gak lihat lagi, tapi kami percaya dengan informasi yang ada dan kami amini itu saja," jelasnya.

3. Hizkia berhasil diidentifikasi lewat sidik jari

IDN Times/Cije Khalifatullah

Sebelumnya, tim DVI berhasil mengidentifikasi Hizkia pada Jumat malam (2/11). Kepala Inafis Brigjen Pol Drs Hudi Suryanto mengungkapkan bahwa timnya berhasil mengidentifikasi korban melalui sidik jari.

Ia menerangkan, tim mendapatkan bagian tubuh berupa lengan tangan kanan, dan terdapat tiga jari yang bisa diidentifikasi, yakni ibu jari, telunjuk, dan kelingking. Kemudian, tim pun mulai identifikasi melalui alat yang dapat langsung terkoneksi dengan E-KTP.

"Kami memiliki dua alat ini, mambis dan inafis portable, kedua-duanya ketika kami tempelkan jari-jari tersebut langsung mengeluarkan identitas yamg sama. Ini bukti bahwa dengan alat yang berbeda tapi objek yang sama, maka akan menimbulkan satu nama yang sama juga," jelas Hudi.

Sehingga, dari alat tersebut, tim berhasil mengidentifikasi korban, beserta nama kedua orangtuanya.

Editorial Team