Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Vanny El Rahman

Jakarta, IDN Times - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berhasil meringkus sindikat narkoba internasional asal Malaysia berjenis Metamfetamine atau sabu seberat 25 kg.

"Berawal dari informasi masyarakat, kemudian penyelidikan dilakukan selama satu bulan. Akhirnya, pada 24 Januari 2018, Polisi berhasil menangkap DO di Hotel di Cempaka Putih, Jakarta Pusat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Raden Argo Yuwono, Senin (5/2).

Dari hasil pendalaman terhadap tersangka, penyidik berhasil menangkap dua tersangka lain, yaitu HW yang tertangkap di Jakarta Timur pada 25 Januari 2018 dan EP yang tertangkap di Sumatera Barat pada 27 Januari 2018.

1. Berawal dari penangkapan DO dengan kepemilikan 17 kg

Default Image IDN

Kronologi penangkapan diterangkan lebih lanjut oleh Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Suwondo Nainggolan kepada awak media. Berdasarkan keterangannya, DO terangkap di hotel dengan barang bukti sebanyak 17 kg.

"Setelah penyelidikan, kita lakukan penggeledahan di hotel tempat DO menginap. Di situ DO sudah bersama dengan sabu sebanyak 17 kg," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Dari belasan kilogram yang diamankan petugas, diketahui tiga kilo di antaranya ingin dikirim kepada HW.

"Kemudian, kami lakukan pengawasan dan didapati ternyata HW diperintah oleh J yang berada di lembaga pemasyarakatan. Lalu HW diinterogasi dan kedapatan rupanya barang tersebut merupakan hasil kerja sama dengan EP yang berada di Pekanbaru," sambungnya.

Untuk meringkus EP di Pekanbaru, Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Kepolisian setempat dan berhasil mendapatkan EP di Sumatera Barat. Ketika dilakukan penggeledahan di kediaman EP, didapati sabu lainnya seberat delapan kilogram.

"Dari hasil pengembangan, rupanya narkoba berasal dari Malaysia," tutur polisi berpangkat melati tiga itu.

Berdasarkan keterangan tersangka, dia sudah tiga kali berperan sebagai kurir barang haram tersebut dari Malaysia.

2. DO ditembak mati

Editorial Team

Tonton lebih seru di