Rumah HOS Tjokroaminoto (IDN Times/Fitria Madia)
Pada 1912, HOS Tjokroaminoto bertemu pendiri Sarekat Dagang Islam (SDI) Haji Samanhudi di Surabaya, Jawa Timur. Dalam perbincangannya dengan Haji Samanhudi, HOS Tjokroaminoto mengusulkan agar SDI diganti menjadi Sarekat Islam (SI), agar lebih luas cakupannya.
Pada 10 September 1912, SI pun resmi didirikan dengan Samanhudi sebagai ketua, dan OS Tjokroaminoto sebagai komisaris untuk Jawa Timur.
Seiring dengan berjalannya waktu, HOS Tjokroaminoto menjadi ketua Central SI yang menjadi gabungan SI di daerah-daerah pada 1915. Dalam naungan SI, ia berusaha menghapuskan diskriminasi terhadap pedagang pribumi.
SI berupaya meninghilangkan dominasi ekonomi penjajah Benlanda dan pada pengusaha kerurunan Tiongkok. SI pun diakui secara nasional oleh pemerintah Hindia Belanda pada Maret 1916.