Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. IDN Times/Istimewa
Dok. IDN Times/Istimewa

Yogyakarta, IDN Times - Letusan freatik gunung Merapi yang terjadi Jumat (11/5) pukul 07.32 WIB membuat bandara Adi Sucipto Yogyakarta ditutup sementara. Penutupan itu dilakukan karena bandara tersebut terimbas adanya hujan abu.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa penutupan sementara dilakukan dari pukul 10.42 WIB sampai 11.10 WIB.

1. Hujan abu juga terjadi di beberapa tempat lain

Default Image IDN

Selain bandara, kata Sutopo, hujan abu juga terjadi di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Sleman seperti Kecamatan Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan, Ngemplak dan sebagian Kecamatan Sleman. Di Sleman hujan abu juga turun di daerah Jombor, Ngaglik, Pasar Sleman, Jakal KM 10, Godean, Depok dan Gamping. 

"Adapun di Kota Yogyakarta, hujan abu terjadi di Stasiun Tugu, Bumijo, Malioboro, Gamping, dan Timoho," ujarnya dalam keterangan tertulis.

2. Tak ada erupsi susulan

Default Image IDN

Hingga saat ini, kata Sutopo, tidak ada erupsi susulan. Pasca erupsi, kegempaan yang terekam tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan. Status Gunung Merapi tetap Normal (Level I).

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Tidak perlu panik dan selalu gunakan masker jika melakukan aktitivitas di luar rumah.

3. AirNav lakukan evaluasi lanjutan untuk mengetahui dampaknya

Default Image IDN

Sementara itu, perusahaan umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menyatakan bahwa penutupan itu dilakukan berdasarkan evaluasi yang dilakukan dengan para stakeholder.

Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia, Yohanes Sirait mengatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan data untuk mengetahui penerbangan yang terdampak akibat dari penutupan ini.

“Kami akan segera menyampaikan informasi terkini, semoga dampaknya tidak meluas. Pemanduan lalu lintas penerbangan dilakukan sesuai standard operation procedure (SOP) yang berlaku dan menghindari area terdampak debu vulkanik sesuai dengan contingency plan yang telah kami susun,” ujar Yohanes.

 

Editorial Team