RSUD Tafaeri Nias Utara yang dibangun Hutama Karya. (dok. Hutama Karya)
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa pembangunan fasilitas kesehatan merupakan salah satu prioritas strategis perusahaan. “Melalui pembangunan RSUD dan rumah sakit lainnya, Hutama Karya berupaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kapasitas rumah sakit daerah, khususnya di daerah terpencil,” ujar Adjib pada keterangannya yang diterima, (19/8).
Lebih lanjut Adjib menjelaskan bahwa kontribusi Hutama Karya di sektor kesehatan mencakup pembangunan 17 rumah sakit yang telah beroperasi dengan total kapasitas lebih dari 1.500 tempat tidur.
Rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangandaran, Rumah Sakit (RS) Sky Hospital Tarakan, RS Mata Manado, RS UPT Ambon, Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, RS Unhas Makassar, RSUD Purworejo, RSUD Ulin Banjarmasin, RSUD Kertosono Nganjuk, RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi Kupang, RSIA Sardjito Yogyakarta, Aesthetic Center RSUP IGNG Ngoerah Bali, RSIA IGNG Ngoerah Bali, RS Vertikal IKN; 1 fasilitas kesehatan penunjang berupa Laboratorium Bersama Kampus Udayana, serta 1 proyek renovasi RSUD di Depok.
Sedangkan sebanyak 5 rumah sakit yang sedang dalam tahap pembangunan di kawasan timur dan tengah Indonesia yakni RS Onkologi dr. Kandou Manado, RSUD Kota Bima, RSUD Sanana di Kepulauan Sula, RSUD Bengkulu Tengah, dan RSUD Tafaeri Nias Utara.
Beberapa rumah sakit unggulan yang telah beroperasi antara lain RSUD Pangandaran dengan kapasitas lebih dari 200 pasien (2020), RS Sky Hospital Tarakan dengan 450 kapasitas pasien (2018), RS Mata Manado dengan kapasitas lebih dari 200 pasien (2021), RSKD Duren Sawit dengan 533 kapasitas pasien (2020), RS Unhas Makassar dengan 180-204 kapasitas pasien (2025), RSUP Dr. Ben Mboi Kupang yang menjadi rumah sakit terbesar di NTT dengan 250 kapasitas pasien (2022).
Dalam setiap proyeknya, gedung rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang dibangun Hutama Karya dirancang dengan teknologi canggih Building Information Modelling (BIM) 3D-5D sehingga menghasilkan efisiensi dan ketepatan luar biasa dalam setiap setiap tahap pembangunan sesuai standar internasional yang berlaku.
“Selain itu, konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) juga diimplementasikan dengan fokus pada efisiensi penggunaan energi dan material bersertifikat ramah lingkungan,” terang Adjib.
Salah satu proyek paling unik yang menunjukkan keahlian teknis tinggi Hutama Karya adalah pembangunan Sky Hospital RSUD Tarakan, yang dibangun di atas saluran kanal dengan lebar yang cukup besar dan area kerja yang sangat terbatas. Proyek ini membuktikan kemampuan perusahaan dalam mengatasi tantangan teknis konstruksi yang kompleks dengan solusi inovatif.