Jakarta, IDN Times - Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyinggung polemik jual beli pencalonan atau mahar politik dalam ajang Pilkada. Menurutnya, hal tersebut adalah masalah utama dari mahalnya biaya politik.
Selain itu, politik uang kepada pemilih juga menambah biaya seorang calon kepada daerah (cakada) dalam ajang Pilkada.
"Pilkada berbiaya mahal juga diakibatkan adanya politik uang terhadap pemilih," ujarnya, Selasa (19/11).
Hal itu ia lontarnya terkait dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tentang tingginya biaya yang harus dikeluarkan calon kepala daerah (cakada) pada sistem Pilkada langsung.