Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok dinilai lamban dalam penanganan COVID-19. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto Rahman mengatakan penambahan kasus positif yang kian masif tak disikapi dengan mitigasi yang jelas.
Dia menilai percepatan penularan COVID-19 yang terjadi seharusnya sejalan dengan langkah penanggulangan berupa penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai. Sayangnya, kesiapan rumah sakit yang ada begitu minim dengan jumlah mereka yang terpapar.
“Pemerintah harus lihat kasus yang kian meningkat. Saat ini rumah sakit rujukan di Depok itu hanya ada di RS Bhayangkara (Brimob), RS Universitas Indonesia (tapi tidak semua bed) dan RSUD Depok juga (tidak semua bed). Ya kita lihat jumlah penduduk itu ada berapa. Kemudian yang kedua, kita lihat perkembangan jumlah ODP, PDP, dan positif itu berapa, sehingga kalau dihitung itu gak sesuai,” ucapnya kepada IDN Times, Senin (6/4).