Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Jakarta, IDN Times — Satgas Penanganan COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mengatakan pihaknya menunggu rekomendasi Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan BPOM soal penggunaan vaksin Indovac dan Inavac untuk booster COVID-19.

Erlina mengatakan dua vaksin tersebut merupakan jenis vaksin baru sehingga harus menunggu rekomendasi dari dua lembaga tersebut.

“Saya kira kita tunggu ITAGI dan BPOM. Karena kan vaksin baru,” kata Erlina dikutip dari ANTARA, Kamis (15/9/2022).

1. Vaksin baru biasanya jadi vaksin primer COVID-19

Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau vaksinasi COVID-19 pada tenaga kesehatan (Dok. Humas Pemkot Bogor)

Erlina menjelaskan vaksin COVID-19 yang baru muncul biasanya digunakan untuk vaksinasi primer sebelum dijadikan vaksin booster. Artinya, vaksin tersebut perlu digunakan terlebih dulu untuk penggunaan dosis pertama dan kedua terlebih dulu.

“Biasanya dipakai dulu buat primer, lalu dilihat hasilnya,” ucapnya.

2. Tak menutup kemungkinan jadi vaksin booster

Editorial Team

Tonton lebih seru di