Jakarta, IDN Times - Rapat pleno yang diselenggarakan oleh DPP Partai Golongan Karya (Golkar) pada Rabu 13 Desember lalu, memutuskan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum yang baru, menggantikan Setya Novanto yang sebelumnya sempat diemban Idrus Marham sebagai pelaksana tugas (Plt).
Pertanyaan yang menarik adalah, apakah Idrus Marham akan menjadi Sekjen yang keempat kalinya dengan mendampingi Airlangga? Mengingat dirinya telah mengawal Golkar sejak era Abu Rizal Bakrie (dua periode) dan Setya Novanto.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekjen DPP Golkar Dave Laksono menjelaskan bahwa Idrus Marham masih sangat mungkin menjadi orang nomor dua di partai beringin.
"Semua kemungkinan itu bisa. Pastinya nanti ditentukan oleh rapat formatur, bukan dipilih," ungkap dia kepada IDN Times di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12).
Ketua umum yang nantinya diresmikan dalam Munaslub Golkar akan memiliki pengaruh besar dalam menentukan partnernya.
"Pasti akan banyak (pengaruh Airlangga). Kan Pak Airlangga sebagai ketua umum, Sekjen itu sebagai user-nya. Tetap harus sesuai dengan semangatnya pak Airlangga," tambahnya setelah diskusi dengan tema Setnov Effect.