Jakarta, IDN Times - Jakarta bersiap menghadirkan ikon baru di jantung ibu kota. Bukan gedung pencakar langit, melainkan jembatan berbentuk cincin donat struktur melingkar futuristik yang akan membentang di atas kawasan Dukuh Atas.
Mahakarya ini bukan hanya akan mempercantik lanskap kota, tetapi juga menghubungkan empat kuadran utama yang selama ini terpisah oleh Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) dan Flyover Sudirman, sekaligus menjadi simpul konektivitas antarmoda terbesar di Jakarta.
Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas, hasil kolaborasi PT MRT Jakarta (Perseroda), Urban Renaissance Agency (UR) dari Jepang, dan Bappeda DKI Jakarta. TOD ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju kota yang lebih efisien, ramah pejalan kaki, di mana warga bisa berpindah moda transportasi dengan mudah, tanpa repot, dan tanpa harus melawan cuaca.
Di tengah rencana besar itu, setiap hari ribuan warga telah lebih dulu merasakan denyut mobilitas kawasan Dukuh Atas. Salah satunya Fajar Andita Putra (38), karyawan swasta yang setiap pagi berangkat dari rumahnya di Pondok Gede, Bekasi menuju kantornya di kawasan SCBD dengan LRT Jabodebek dan MRT Jakarta.
Saat didatangi IDN Times di dekat pintu keluar stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas, Fajar berdiri menatap langit yang kelabu. Ia baru turun dari MRT, menunggu hujan reda sebelum berjalan ke terowongan Kendal menuju Stasiun LRT Jabodebek.
“Saya tiap hari lewat sini,” ujarnya sambil merapatkan tas di pundak.
“Kalau cuaca bagus sih enak, tapi kalau hujan begini ya repot. Jarak dari MRT ke LRT lumayan jauh, kalau maksa jalan bisa basah kuyup saolnya deras banget dan gak bawa payung," ucapnya.
Bagi Fajar, transportasi publik sudah menjadi pilihan utama karena lebih efisien dibanding kendaraan pribadi. Namun, ketika cuaca tak bersahabat, perjalanan pulang bisa berubah jadi perjuangan kecil. Rencana pembangunan TOD Dukuh Atas memberi harapan besar baginya.
“Kalau nanti udah jadi, enggak perlu nunggu hujan lagi. Tinggal jalan aja dari MRT ke LRT, enggak kehujanan dan lebih aman. Itu bakal bantu banget buat orang kayak saya,” ujarnya.