Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Yuldi Yusman Plt Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Imipas
Plt Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Imipas, Yuldi Yusman. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Intinya sih...

  • Pemeriksaan lebih lanjut terkait dokumen keimigrasian WNA Cina yang menyerang TNI di Ketapang sedang dilakukan.

  • Jumlah 26 orang WNA Cina yang diamankan kemungkinan akan bertambah karena sebenarnya ada 34 orang di sana.

  • Sejumlah WNA Cina diduga lakukan perusakan, menyerang TNI, dan membawa senjata tajam serta airsoft gun di Ketapang, Kalimantan Barat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan lewat Direktorat Jenderal Imigrasi buka suara soal penyerangan 15 Warga Negara Asing (WNA) asal China yang menyerang Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Ketapang, Kalimantan Barat.

Penyerangan menimpa petugas pengamanan dan anggota TNI di kawasan tambang emas PT Sultan Rafli Mandiri atau SRM. Plt Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Imipas, Yuldi Yusman, mengatakan ada 26 orang WNA China yang sudah diamankan imbas serangan tersebut.

"Yang pasti, WNA-nya saat ini sudah diamankan dan dititipkan di kantor imigrasi Ketapang. Jumlahnya 26 WNA, yang sementara ini diamankan di Kantor Imigrasi Ketapang," kata dia di Kantor Direktorat Jenderal Jenderal Imigrasi, Selasa (16/12/2025).

1. Sedang diperiksa dokumen keimigrasiannya

Plt Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Imipas, Yuldi Yusman. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Yuldi menjelaskan, saat ini tengah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan dokumen keimigrasiannya. Sedangkan dengan kegiatan pengerusakan yang dilakukan oleh WNA China itu akan dilakukan pendalaman oleh pihak Kepolisian.

"Saat ini juga dalam rangka pemeriksaan, tentunya kami akan verifikasi dan klarifikasi kepada pihak sponsor yang mendatangkan WNA-WNA tersebut," kata dia.

2. Ada 34 orang WNA China di sana

ilustrasi paspor (unsplash.com/Kit (formerly ConvertKit))

Meski demikian, Yuldi mengatakan jumlah 26 orang WNA itu kemungkinan akan bertambah, karena sebetulnya ada 34 yang bekerja di sana.

"Tapi, pada saat diamankan ada dua yang izin ke Pontianak. Karena ingin melakukan perpanjangan terkait visanya kemudian ada satu yang sakit dan berobat. Sementara, tiga tidak berada di tempat tapi di penginapan, Tumbang Titi," kata dia.

3. Diduga lakukan perusakan hingga bawa parang

Ilustrasi kekerasan anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Sejumlah WNA Cina di Ketapang, Kalimantan Barat diduga lakukan perusakan hingga menyerang TNI dan petugas keamanan di PT Sultan Rafli Mandiri. Mereka membawa parang hingga airsoft gun. Sebanyak lima anggota TNI jadi korban dan dua kendaraan rusak karena ulah mereka.

Editorial Team