Jakarta, IDN Times - Situasi hak asasi manusia (HAM) di Indonesia kembali mendapat sorotan. Bertepatan dengan momentum Hari HAM Internasional 2025, SETARA Institute merilis Indeks HAM 2025 yang menunjukkan adanya penurunan skor rata-rata nasional.
Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah skor untuk indikator kebebasan berekspresi yang menyentuh angka terendah. Berdasarkan Indeks HAM 2025 yang disusun SETARA Institute, skor rata-rata nasional untuk seluruh variabel adalah 3,0. Angka ini turun tipis 0,1 poin dari Indeks HAM 2024 yang membukukan skor rata-rata 3,1. Indeks ini disusun dengan memberikan penilaian pada skala 1 hingga 7, di mana nilai 1 sebagai pemajuan HAM paling buruk dan 7 menunjukkan pemajuan HAM paling baik.
Skor keseluruhan Indeks HAM 2025 dikontribusi oleh variabel hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Ekosob) yang membukukan skor lebih besar (3,2) dibanding hak Sipil dan Politik (Sipol) yang hanya 2,8. Kondisi ini dinilai menunjukkan adanya "alarm serius" dalam penikmatan hak di ranah sipil dan politik di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
