ilustrasi gedung KPK (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Wawan menjelaskan, rata-rata global CPI yang ada di 180 negara adalah 43 poin. Hasil ini termasuk kategori stagnan dalam 5 tahun terakhir, terhitung sejak 2015-2019.
"Artinya sebenarnya secara global, jumlah inisiatif pencegahan dan pemberantasan korupsi relatif stagnan. Karena tadi meskipun ada yang naik atau ada yang turun, tetapi ada beberapa negara juga yang mengalami perubahan pemberantasan dan pencegahan korupsi. Di Asia Pasifik, skor kita juga tahun ini 45, turun satu poin daripada tahun lalu yang di angka 46," jelas dia.
Wawan menyampaikan, lebih dari 60 persen atau 2/3 negara yang di survei dalam CPI 2020 berada pada level di bawah 50 poin. Dia melanjutkan, negara dengan peringkat teratas CPI 2020 masih tidak berubah.
"Diduduki oleh negara yang dari tahun ke tahun hanya bergeser di peringkat 1 atau 2. Skor 88 ini naik 1 poin dari tahun 2019. Denmark dan New Zealand masih berada sama-sama sebagai peringkat 1 dengan bebas korupsi," kata dia.
Di peringkat 2, ada Singapura, Finlandia, Swedia dan Swiss dengan skor 85. Di peringkat 3 dengan skor 84, ada Norwegia. Kemudian peringkat 4 dan 5 dengan skor 80 ada Belanda dan Jerman.
"Sedangkan negara dengan skor CPI paling rendah, ini juga tidak berubah sama dari tahun ke tahun. Antara lain Somalia, Sudan Selatan, Syria, Yaman dan Venezuela yang masing-masing skornya ada 12, 14, dan 15," ujar Wawan.