Jakarta, IDN Times - Stockholm Environment Institute (SEI), Climate Analytic, dan International Institute for Sustainable Development (IISD) mengeluarkan laporan terbaru Production Gap Report 2025. Melalui laporan tersebut, diketahui rencana produksi batu bara, minyak, dan gas dari 20 negara produsen energi fosil terbesar dunia, termasuk Indonesia, yang menyumbang sekitar 80 persen produksi energi fosil global.
“Pada 2023, pemerintah dunia mengakui perlunya meninggalkan energi fosil untuk mengurangi krisis iklim, sebuah kewajiban yang kini juga ditekankan Mahkamah Internasional. Namun laporan ini menunjukkan, meski telah menyatakan komitmennya untuk bertransisi ke energi bersih, banyak negara justru merencanakan peningkatan produksi dibandingkan dua tahun lalu,” kata Direktur Program Kebijakan Iklim di Pusat SEI Amerika Serikat, Derik Broekhoff, mengutip siaran pers Draw the Line, Senin (22/9/2025).