Asosiasi Semen Indonesia menyelenggarakan International Cement Technology (Cemtech) Conference 2024 Asia dengan tema “Advancing Decarbonization Technologies in Asia” di Hotel Shangri-La, Jakarta, selama dua hari pada 3-5 Juni 2024. (dok. SIG)
Dalam rangkaian konferensi dan pameran yang berlangsung selama tiga hari ini, para partisipan dari 25 Negara mengikuti rangkaian diskusi panel dan presentasi mengenai inovasi terkini di sektor semen, termasuk penggunaan bahan bakar alternatif, pengurangan klinker, dan penerapan teknologi efisiensi energi.
Melalui konferensi ini, diharapkan terwujud peningkatan penerapan praktik ramah lingkungan di industri semen, yang merupakan langkah vital dalam mengurangi dampak lingkungan global. Lebih lanjut, Ketua ASI, Lilik Unggul Raharjo menambahkan, bahwa Indonesia telah mengambil langkah penting dalam dekarbonisasi industri semen.
“ASI menjadi pelopor dalam mengadvokasi praktik berkelanjutan industri semen di Indonesia dengan mendorong inovasi dalam produksi, penerapan prinsip ekonomi sirkular dan beralih ke proses produksi yang lebih bersih,” ujarnya.
Sejalan dengan target pengurangan emisi nasional dan global, industri semen di Indonesia sudah menerapkan inisiatif dekarbonisasi dalam proses produksinya. Antara lain, penggunaan bahan bakar alternatif seperti biomassa, limbah industri, sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF) dan lain-lain untuk substitusi batu bara.
Penggunaan energi baru terbarukan juga didorong untuk meningkatkan efisiensi energi, serta penerapan standar batas penggunaan energi per ton produk semen untuk mendorong industri yang lebih efisien dan ramah lingkungan. (WEB)