Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut Satu, Ridwan Kamil saat menyambangi Pasar Cipulir, Kamis (17/10/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil bertemu dengan komunitas Tionghoa di Pantjoran Tea House untuk menjaring aspirasi.
Ia lantas bercerita tentang interaksinya dengan kebudayaan Tionghoa berkat pengalamannya di berbagai negara sebagai arsitek sebelum menjadi pejabat publik.
"Saya lama di luar negeri, seringkali ke kawasan Pecinan. Saya juga sempat tinggal di Hong Kong, les bahasa Mandarin juga,” ujarnya.
“Karya saya di Tiongkok ada 15 sampai 20 karya. Saya banyak mendesain kota-kota di luar negeri. Mudah-mudahan takdir saya untuk mendesain dan memperbaiki kota tercinta kita Jakarta,” sambung dia.
Beberapa karya Ridwan Kamil di Tiongkok antara lain adalah Ningbo Newtown, sebuah township project di kota Ningbo Ridwan Kamil juga sempat mengarsiteki Beijing Finance Street, sebuah kawasan central business district dengan area terbuka hijau di Beijing, serta master plan Huangpu River di Shanghai.
Ia menilai arsitektur, kuliner, serta kebudayaan Tionghoa yang kental di kawasan Glodok bisa menjadi daya tarik bagi pelancong domestik maupun internasional. Aspirasi warga untuk pembangunan gedung opera juga ia dukung karena selain sebagai tempat berkesenian dan pelestarian budaya, hal itu juga akan menambah daya tarik Glodok.
Di Glodok, Ridwan Kamil juga menyempatkan diri mampir ke toko obat tradisional karena kondisinya yang kurang prima.
“Saat pandemi Covid, saya juga makan obat tradisional Tiongkok ya, namanya Lianhua. Itu manjur membantu saya tidak terkena Covid. Ini kebetulan saya lagi kurang fit, jadi saya sekalian beli obat tradisional di sini,” katanya.