Imas mengaku terkait isu mengenai dirinya menerima uang dari para investor, merupakan bagian dari kampanye hitam yang digunakan lawan politiknya dalam Pilkada 2018. Ia pun membantah ada uang suap yang digunakan untuk dana kampanye.
"Tidak ada. Uang suapnya uang suap yang mana? Saya belum menerima uang sepeser pun baik dari yang nama Data atau siapa pun," kata dia.
Soal mobil mewah Toyota Velfire yang digunakan sebagai alat kampanye karena dipasangi foto wajahnya, Imas mengaku itu bukan hal yang aneh. Calon kepala daerah lain pun turut melakukan hal serupa.
"Itu kan ada pengusaha, saudara, lalu branded dan memasangi foto di mobil-mobil mereka, termasuk Data yang menggunakan foto saya. Mobil (Toyota Velfire) itu punya dia, yang menggunakan juga dia. Jadi, hanya untuk kepentingan kampanye," kata dia.
Menurutnya, lawan politik sengaja mencari-cari kesalahannya. Tujuannya, agar menjatuhkan ia sebelum pemungutan suara dilakukan pada 27 Juni mendatang.
"Yang pasti lawan (cari-cari kesalahan). Tapi, gak lah, saya gak akan bilang itu siapa," tutur dia.