Tahukah kamu bahwa ada beberapa negara di Eropa yang menyimpan sesuatu dari Indonesia di museum mereka? Seperti misalnya, berbagai negara berikut ini.
Denmark
Di Musem Nasional Denmark (Nationalmusset), terdapat selembar bendera Atjeh (Aceh) yang digunakan diantara tahun 1850 dan 1900. Selain bendera ini, masih tersimpan seratusan barang Atjeh kuno. Sekitar 140 barang antik tersebut dikumpulkan oleh penjelajah, pedagang, ahli antropologi atau pelayar yang membawa barang-barang dari Aceh.
Rusia
Sekitar 300 jenis benda-benda seni dan budaya Indonesia dipamerkan di museum sejarah yang berjarak sekitar 250 kilometer ke arah timur Moskow. Kerajinan yang ditampilkan mulai dari ukiran kayu, topeng, patung garuda, patung komodo, keris. Selain itu terdapat pula pakaian daerah, batik, alat-alat musik tradisional, keramik, kaligrafi, peta hingga foto-foto tentang Indonesia.
Jerman
Di Jerman, koleksi Budaya Indonesia terdapat di Museum fur Volkerkunde yang merupakan Museum Etnologi Terbesar di Eropa. Terdapat Wayang Klitik dan Keris Sungginan bersama 14.000 benda kebudayaan Indonesia lainnya. Selain itu, Museum ini juga peduli dengan musik tradisional Indonesia.
Austria
Museum Wina menyimpan sekitar 1.200 benda dari Maluku. Usia benda ini berkisar sudah 200-an tahun. Barang-barang itu sampai ke Eropa karena dibawa oleh orang Austria, bernama Van Howell.
Spanyol
Di Museum Musik Etnik Barranda, yang terletak di kota Caravaca dela Cruz, Spanyol. Terdapat alat musik sasando dari Pulau Rote. Museum ini terletak di kota Caravaca dela Cruz, provinsi Murcia, sekitar 300km dari Madrid.
Bagaimana, apa kamu tertarik untuk melihat benda-benda Indonesia yang sangat dijaga dan dilindungi di museum negara lain? Tapi, sebelum pergi ke negara lain. Apakah kamu sudah mengenal dan mengunjungi museum di Indonesia?
Saat ini sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkat minat masyarakat untuk mengunjungi museum. Tahun 2010, Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata meluncurkan program Tahun Kunjung Museum. Hal ini merupakan rangkaian Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM).
Selain itu, usaha lain yang dilakukan pemerintah adalah melakukan kerjasama dengan pihak lain. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jendral Kebudayaan, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar program Ayo ke Museum. Program ini dijalankan bersama Starbucks Indonesia untuk mengajak anak-anak muda berkunjung ke museum di kotanya.
Jadi, masih punya alasan untuk tidak ke museum?