Ilustrasi Surat pendek dalam Alquran
Fungsional Pengembang Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama (Kemenag) RI, Bagus Purnomo menjelaskan, secara bahasa arti dari masyaAllah adalah yang dikehendaki Allah. Kata ini bersumber dari Al-Qur’an, QS. Al-Kahf: 39:
وَلَوْلَآ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚاِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَّوَلَدًاۚ
“Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, “Mā syā’allāh, lā quwwata illā billāh” (sungguh, ini semua kehendak Allah. Tidak ada kekuatan apa pun kecuali dengan [pertolongan] Allah). Jika engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu,” (QS. Al-Kahf: 39)
Sedangkan, kata tabarakallah memiliki arti Maha Suci Allah. Dalam tafsir lain, pengertian tabarakallah diartikan sebagai ‘Semoga Allah memberkati/memberkahimu’ dan ‘Allah Maha Berkah'. Ada juga yang menafsirkannya sebagai “segala sesuatu dapat terjadi berkat Allah”.
Kata tabarakallah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf: 54:
اَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
“…Ingatlah! Hanya milik-Nyalah segala penciptaan dan urusan. Maha berlimpah anugerah Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-A’raf: 54).