Jakarta, IDN Times - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merespons mengenai sikap politiknya apabila pemilihan presiden (pilpres) 2024 berlangsung dua putaran, dengan kandidat yang lanjut adalah calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Ahok yang mendukung capres-cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, ditanya mengenai kesediaan dirinya merapat ke kubu capres-cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di putaran kedua, di mana Anies kerap diafiliasikan dengan Front Pembela Islam (FPI).
Ahok menegaskan bahwa partai tempatnya bernaung, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), memiliki komitmen yang jelas terhadap nawacita. Dia menegaskan bahwa partainya tidak akan mendukung seseorang untuk menjadi presiden jika tidak mau menjalankan nawacita.
“Pertama, partai kami dilatih dengan jelas tidak mungkin mendukung orang jadi presiden untuk yang tidak pernah mau menjalankan nawacita. Itu jelas,” kata Ahok dalam forum diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).