Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Marius Wonyewun

Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyayangkan tragedi Wamena yang pecah karena berita hoaks.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan pihaknya sebenarnya sudah menerjunkan tim sejak 19 Agustus 2019 sehingga informasi yang didapat sangat akurat, berbeda dengan apa yang digambarkan.

Demo berujung anarki tersebut diawali dengan hoaks adanya seorang guru yang diskriminasi terhadap muridnya di SMA PGRI Wamena.

"Rabu (18/9) ada seorang guru bantu atau pengganti bernama Riris Pangabean yang meminta siswa untuk ngomong keras "Kau harus ngomong keras", namun sayang yang didengar siswa berbeda," ujar Ahmad di gedung Komnas HAM, Jakarta, Senin (30/9).

Editorial Team