Jakarta, IDN Times -- Kekayaan intelektual atau lazim disebut copyrights, mungkin bukanlah sesuatu yang biasa terdengar di telinga orang banyak. Namun, berbagai produk kreatif berbasis kekayaan intelektual tentu seringkali kita nikmati. Lihat saja jenama Si Juki, yang awalnya merupakan sebuah komik. Namun kini, telah diangkat menjadi film animasi yang tayang di layar lebar. Begitu juga Filosofi Kopi yang berawal dari buku karya Dewi Lestari, kini telah menjadi film layar lebar, kedai kopi, bahkan memiliki lini merchandise.
Besaran pasar industri lisensi di Asia Tenggara sendiri diperkirakan telah mencapai lebih dari USD10,4 miliar atau lebih dari Rp140 Triliun. Sebuah potensi ekonomi yang besar, terutama di masa pandemi dimana banyak orang tetap di rumah dan menikmati berbagai produk kreatif berbasis kekayaan intelektual seperti komik, film, buku, dan lain-lain.