Jakarta, IDN Times – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney,
yang merupakan BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia, berhasil
mencatatkan lonjakan pertumbuhan EBITDA konsolidasian sebesar 216,2 persen pada Triwulan II tahun 2023 yaitu Rp4,6 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu Rp1,5 triliun.
Capaian luar biasa ini juga diikuti dengan
meningkatnya laba bersih konsolidasian perusahaan sebesar 134,4 persen di angka Rp706,0 miliar di Triwulan II di mana hal ini berarti membalikkan posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami rugi Rp2,1 triliun.
Dony Oskaria, Direktur Utama InJourney, mengatakan kinerja yang baik pada Triwulan I tahun 2023 berlanjut hingga Triwulan II tahun 2023. Capaian laba tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan usaha InJourney yang mencapai Rp10,7 triliun atau meningkat 69,5 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,3 triliun.
“Kami bersyukur InJourney mampu menjaga kinerja positif pada periode ini, meskipun pertumbuhan ekonomi global pada kuartal kedua ini masih menunjukkan tren perlambatan yang disertai dengan risiko financial stress pada emerging market and developing economies (EMDEs). Hal ini diperkuat juga dengan adanya kolaborasi antara Kemenko Marves, Kemenko Perekonomian, KemenBUMN, Kemenparekraf, Kemenhub, serta seluruh stakeholder serta masyarakat yang terlibat untuk meningkatkan industri pariwisata menuju arah yang lebih baik,” jelas Dony.