Jakarta, IDN Times - Insiden kekerasan kolektif di Indonesia sepanjang 2022 menurun 8,7 persen, yakni tercatat 1,114 insiden.
Namun, berdasarkan data Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tercatat frekuensi terjadinya kekerasan kolektif di Indonesia pada 2022 terus mengalami kenaikan.
Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Alif Satria, mengungkapkan puncak kekerasan kolektif di Indonesia terjadi pada November 2022. Menurut dia menuju akhir tahun tren terjadinya kekerasan kolektif di Indonesia semakin meningkat.
“Pada kuartal pertama 2022, Indonesia mengalami 243 insiden kekerasan kolektif. Kemudian, pada kuartal keempat meningkat 40 persen atau tercatat 342 insiden,” kata Alif di Jakarta, Senin (20/2/2023).