Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali menegaskan dan menginstruksikan masyarakat untuk tidak pulang ke kampung halamannya alias mudik, untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.
Meski hingga kini larangan pemerintah masih sebatas imbauan, namun Jokowi sudah melarang Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI-Polri, dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mudik.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan, pemerintah sudah berusaha mengalokasikan anggaran untuk bantuan sosial atau bansos, agar masyarakat Jabodetabek tidak perlu mudik.
"Kebijakan mengenai mudik sudah kita putuskan bahwa untuk ASN, TNI, Polri, serta pegawai BUMN dilarang mudik. Kemudian untuk masyarakat kita, akan melihat lebih detail di lapangan," kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/4).
Menurut catatan IDN Times, jumlah ASN pada 2020 mencapai 4 juta orang, sementara TNI dalam data terakhir 2019 mencapai 800 ribu personel. Sedangkan Polri ada 450 ribu personel, dan pegawai BUMN 900 ribu orang. Sehingga jika ditotal, ada 6 juta masyarakat Indonesia seharusnya tidak pulang kampung.
Jokowi mengatakan, terkait adanya masyarakat yang masih mudik, pemerintah memang saat ini belum mengeluarkan larangan namun masih sebatas imbauan. Namun, pemerintah akan mengevaluasi dari kondisi di lapangan terkait mudik, dan akan ada keputusan baru.
"Akan mengevaluasi dari hal-hal yang ada di lapangan. Untuk itu, sekali lagi pemerintah menganjurkan untuk tidak mudik," ucap dia.
Jokowi menyebutkan saat ini pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat di Jabodetabek, agar mereka tak pulang kampung dan bertahan di Ibu Kota.
"Tadi sudah saya sampaikan penyaluran bansos di Jabodetabek kita berikan agar warga mengurungkan niat tidak mudik. Transportasi umum akan kita batasi. Kendaraan pribadi juga akan kita batasi," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
