Iran Ingin Belajar dari Indonesia Tentang Pemberdayaan Perempuan

Berbicara tentang pemberdayaan perempuan memang harus melihat banyak sektor di Indonesia. Mengapa? Karena perempuan diyakini dapat memenuhi segala sektor layaknya para laki-laki. Nah, Indonesia pun dianggap berperan dan berpengalaman dalam hal ini.
Seperti diberitakan Tehrantimes.com, Wakil Presiden Bidang Perempuan dan Keluarga Iran, Shahindokht Molaverdi menyebut kalau negaranya dapat saja membangun kerjasama dan belajar dari Indonesia dengan segudang pengalaman. Keinginan tersebut telah disampaikan kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Yohana Susana Yembise dalam pertemuan di Istanbul, Turki.
Dalam pertemuan Konferensi Wanita OIC, keduanya berbagai pandangan dan keinginan untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan kemampuan wanita dalam bidang kewirausahaan dan pengetahuan ekonomi dasar.
Indonesia dianggap memiliki kepedulian tinggi terhadap perempuan.
Molaverdi melanjutkan kalau pemberdayaan perempuan di negaranya sedang menjadi perhatian khusus pemerintah Iran. Prioritas utama mereka adalah memberikan kesempatan bagi wanita untuk belajar banyak hal. Nah, untuk dapat mengerjakan prioritas ini Molverdi ingin tahu banyak dari Indonesia usai berbincang dengan Menteri Yohana.
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia punya pengalaman dalam pemberdayaan perempuan dan anak-anak, terutama dalam bidang ekonomi. Indonesia pun dikenal sebagai negara yang peduli terhadap perempuan. Terlihat jelas dari tindakan negara dalam mengurangi kekerasan fisik serta seksual terhadap wanita dan anak-anak.
Molaverdi dan Yohana pun telah 'berjabat tangan' dalam membentuk kerjasama yang bertujuan untuk menguntungkan kedua negara. Langkah ini pun didukung oleh tuan rumah konferensi melalui Menteri Kebijakan Wanita dan Keluarga Turki, Fatma Betül Sayan Kaya. Menteri Fatma menyebut setiap negara harus melakukan kerjasama bilateral untuk mewujudkan keinginan mereka.