Jakarta, IDN Times - Pejabat sementara Gubernur, Muhammad Iriawan berjanji akan bersikap netral selama memegang jabatannya menjadi orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat. Menurut dia, kariernya selama 34 tahun di kepolisian gak akan dia hancurkan hanya dengan bersikap gak netral saat Pilkada serentak pada 27 Juni mendatang.
"Saya sudah berdinas di Polri sejak tahun 1984 dan sekarang sudah hampir di penghujung karier saya. Apa mungkin saya mau mengorbankan atau menghancurkan karier saya di Polri yang sudah susah payah saya titi selama 34 tahun ini?," tanya Iriawan kepada media yang menemuinya pada Senin kemarin (18/6) di Gedung Merdeka.
Ia pun menegaskan sebagai putra daerah Jawa Barat gak akan mencoreng muka sesepuh di provinsi tersebut. Pernyataan itu dilontarkan Iriawan untuk menjawab tudingan sebagian besar pihak yang menilai ia dilantik agar bisa "mengamankan" Pilkada Jabar. Penunjukkan Iriawan dinilai oleh sebagian pihak gak lazim, sebab biasanya usai Gubernur berakhir masa jabatannya maka akan digantikan oleh Sekretaris Daerah.
Lalu, apa yang menjadi dasar Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menunjuk Iriawan sebagai Pjs Gubernur Jabar?