Jakarta, IDN Times- Pasca serangkaian insiden terorisme yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia, sebagian pemeluk ajaran Islam mendapat perhatian lebih. Terkhusus setelah uji coba pembunuhan anggota brimob dan penyerangan di beberapa kantor kepolisian menggunakan atribut Islam, seperti niqab ataupun sorban serta peci.
Meski tindakan radikalisme kerap diidentikkan dengan agama Islam, Presiden Republik Indonesia Joko 'Jokowi' Widodo beserta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian telah menegaskan bahwa terorisme tidak mengenal agama. Mereka menolak adanya keterkaitan antara terorisme dengan ajaran Islam.
Menanggapi stigma tersebut, IDN Times meminta pendapat dari kalangan santri. Mengingat santri adalah istilah bagi mereka yang belajar di sebuah sekolah berasrama atau pondok pesantren dan sepanjang 24 jam aktivitas mereka dipenuhi oleh kegiatan Islami.