Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kemenparekraf RI

Intinya sih...

  • Eskalator dan tangga disiapkan untuk kedatangan Presiden Prabowo dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron ke Candi Borobudur.
  • Persiapan fasilitas dilakukan karena Macron ingin mengunjungi Candi Borobudur yang tingginya setara dengan gedung 12 lantai.

Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau President Communication Office (PCO), Hasan Nasbi menanggapi soal viralnya pemasangan eskalator di Candi Borobudur.

Dalam video berdurasi singkat yang beredar luas di jagat media sosial, eskalator itu dibuat untuk mempersiapkan kedatangan Presiden RI, Prabowo Subianto.

1. Istana ungkap eskalator dibuat untuk menyambut kedatangan Prabowo dan Presiden Prancis

Presiden Prabowo Subianto ketika bertemu Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Istana Elysee. (Dokumentasi Kemenhan)

Hasan mengatakan, eskalator itu dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Prabowo bersama tamu negara, yakni Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Ia dijadwalkan tiba di Indonesia sekitar tanggal 28 atau 29 Mei 2025.

Macron mengaku ingin mengunjungi keajaiban dunia yang ada di Indonesia, yakni Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

"Ada permintaan dari pemerintah Perancis, Presiden Macron ingin mengunjungi salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia, yaitu Candi Borobudur. Dan untuk itu, pemerintah kita menyiapkan beberapa fasilitas untuk memudahkan kunjungan Presiden Perancis ke Borobudur," kata Hasan di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

"Nanti beliau akan ditemani oleh Presiden Prabowo, rencananya selama di sana. Dan pihak pengelola menyiapkan beberapa fasilitas untuk memudahkan kunjungan," sambungnya.

2. Agar waktu kunjungan lebih efektif

Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron. (instagram.com/prabowo)

Alasan perlu dibangun eskalator sementara di Candi Borobudur karena terbatasnya waktu kunjungan Macron di Indonesia. Candi Borobudur sendiri disebut memiliki tinggi setara dengan gedung 12 lantai, sehingga untuk menghemat waktu kunjungan, perlu dibuat eskalator.

"Jadi Presiden Perancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas. Bukan kayak kita kalau liburan ke Borobudur seharian di situ. Waktunya ketat, waktunya terbatas, sehingga juga disiapkan fasilitas untuk memudahkannya agar bisa menapaki setiap tingkat yang ada di Borobudur," ungkap Hasan.

Selain eskalator, di Candi Borobudur itu juga disiapkan penganjung tangga alias stair lift.

"Stair lift itu kalau di rumah-rumah biasanya dipayang di pinggiran tangga untuk bawa orang untuk naik ke lantai berikutnya. Jadi dari lantai 5 ke lantai 8 mungkin nanti pakai, atau sampai lantai 7 itu nanti pakai stair lift supaya waktunya lebih efisien," ucap Hasan.

"Supaya waktunya lebih memungkinkan, dan sampai di atas kan tetap dalam kunjungan kenegaraan ya, kalau kita naik tangga ke lantai 12 ini kan keringat muncur, dalam keadaan kecapekan bisa kusut. Ini untuk lebih proper aja saja sebagai sebuah kunjungan kenegaraan," sambung dia.

3. Istana jamin tak merusak Candi Borobudur

ilustrasi Candi Borobudur (pexels.com/Utkarsh Malviya)

Istana menjamin keberadaan fasilitas untuk Prabowo dan Macron itu tidak akan merusak Candi Borobudur sebagai cagar budaya.

"Itu semua dibangun dengan pengawasan dari Kementerian Kebudayaan dan tidak ada paku, tidak ada bor. Jadi hanya ditaruh, didudukan, ditaruh saja, jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah. Jadi untuk kunjungan itu lebih kepada kita mempersiapkan fasilitas yang memudahkan kunjungan Presiden Macron agar bisa menikmati keindahan dan kemegahan Borobudur secara keseluruhan," tutur Hasan.

Editorial Team