Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron. (instagram.com/prabowo)
Alasan perlu dibangun eskalator sementara di Candi Borobudur karena terbatasnya waktu kunjungan Macron di Indonesia. Candi Borobudur sendiri disebut memiliki tinggi setara dengan gedung 12 lantai, sehingga untuk menghemat waktu kunjungan, perlu dibuat eskalator.
"Jadi Presiden Perancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas. Bukan kayak kita kalau liburan ke Borobudur seharian di situ. Waktunya ketat, waktunya terbatas, sehingga juga disiapkan fasilitas untuk memudahkannya agar bisa menapaki setiap tingkat yang ada di Borobudur," ungkap Hasan.
Selain eskalator, di Candi Borobudur itu juga disiapkan penganjung tangga alias stair lift.
"Stair lift itu kalau di rumah-rumah biasanya dipayang di pinggiran tangga untuk bawa orang untuk naik ke lantai berikutnya. Jadi dari lantai 5 ke lantai 8 mungkin nanti pakai, atau sampai lantai 7 itu nanti pakai stair lift supaya waktunya lebih efisien," ucap Hasan.
"Supaya waktunya lebih memungkinkan, dan sampai di atas kan tetap dalam kunjungan kenegaraan ya, kalau kita naik tangga ke lantai 12 ini kan keringat muncur, dalam keadaan kecapekan bisa kusut. Ini untuk lebih proper aja saja sebagai sebuah kunjungan kenegaraan," sambung dia.