Jakarta, IDN Times - Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan menegaskan vaksin COVID-19 mandiri tidak hanya diperuntukan bagi kelompok yang mampu secara finansial. Vaksin COVID-19 mandiri nantinya juga diperuntukan bagi kelompook pekerja dan kalangan industri.
Dalam program Ngobrol Seru by IDN Times yang tayang pada Rabu (27/1/2021), Dany bahkan menyebut vaksin mandiri COVID-19 dengan istilah "vaksin gotong royong." Namun, ia menyebut mekanisme vaksin mandiri akan ditentukan oleh Kementerian Kesehatan.
"Ini merupakan langkah inisiatif dalam rangka mendapat kecepatan vaksin untuk mendukung sektor ekonomi bisa tumbuh. Para pengusaha ini kan menghidupi jutaan pekerja, ada serikat buruh, serikat pekerja dan keluarga-keluarganya. Kan itu juga perlu diselamatkan dengan cepat," ungkap Dany.
Mekanisme vaksin mandiri sebenarnya bukan isu baru. Ketika vaksin CoronaVac buatan Tiongkok belum tiba di Tanah Air pada akhir 2020, pemerintah tak kunjung memberi kepastian apakah vaksin termasuk public goods. Presiden Joko "Jokowi" Widodo memberi kepastian vaksin COVID-19 digratiskan pada 19 Desember 2020 lalu.
Kini, saat vaksinasi memasuki tahap I dengan target tenaga kesehatan, pemerintah justru mengonfirmasi wacana tersebut. Lalu, siapa yang akan jadi target dari penerima vaksin yang mandiri?