Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menduga, sedang terjadi perang bintang di institusi kepolisian. Hal itu dipicu oleh viralnya pengakuan mantan anggota Polres Samarinda, Ismail Bolong.
Sebelumnya, Ismail mengaku menyerahkan setoran hasil pengepulan penambangan batu bara ilegal ke Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Agus Andrianto, senilai Rp2 miliar. Namun, belakangan setelah video pengakuan tersebut viral, Ismail membuat klarifikasi.
Ia meminta maaf dan mengaku membuat video testimoni itu lantaran dipaksa oleh Karo Paminal Propam Mabes Polri ketika itu, Hendra Kurniawan. Kini, Hendra sudah menjadi terdakwa dalam kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Kariernya di kepolisian pun akhirnya tamat.
Mahfud pun mengakui telah menonton video klarifikasi yang disampaikan oleh Ismail. "Sudah dibantah sendiri oleh Ismail Bolong. Katanya sih waktu membuat (testimoni) Februari 2022 atas tekanan Hendra Kurniawan," kata Mahfud kepada media, Minggu, 6 November 2022.
Lalu, ia mendapatkan informasi bahwa Ismail mengajukan pensiun dini pada Juni 2022. Tetapi, pensiun dini Ismail baru berlaku efektif pada 1 Juli 2022.
"Ini aneh ya. Tapi, isu mafia tambang dan beking-bekingnya sudah meluas," tutur Mahfud.
"Isu perang bintang pun terus menyeruak," ujarnya lagi.
Lalu, apa sebaiknya dilakukan oleh Kapolri terkait pengakuan yang sempat dibuat oleh Ismail itu?