Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dokumentasi - Anies Baswedan saat bernegosiasi mengenai Formula E di New York pada 2019. (facebook.com/Anies Baswedan)

Jakarta, IDN Times - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, buka suara terkait wacana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tetap ingin melaksanakan ajang balap Formula E pada Juni 2022. Anggara menyoroti beban commitment fee yang terlalu besar.

Anggara menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta tiap tahunnya harus membayarkan commitment fee sebesar Rp365 miliar per tahunnya. Jadi, jika disetorkan selama lima tahun masa kontrak, jumlahnya bisa membengkak menjadi Rp2 triliun.

"Jadi, kalau dikalkulasikan hanya untuk pembayaran commitment fee yang selama lima tahun, berarti uang yang keluar sebesar Rp2 triliun," ujarnya dalam konferensi daring, Kamis (12/8/2021).

1. Beban biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp5 triliun

Dokumentasi - Anies Baswedan saat bernegosiasi mengenai Formula E di New York pada 2019. (facebook.com/Anies Baswedan)

Anggara mengatakan, sejak awal Pemprov DKI Jakarta seakan menutupi kewajiban pembayaran commitment fee Rp355 miliar per tahun dengan adanya catatan penambahan 10 persen tiap tahun.

"Itu di luar anggaran-anggaran yang sifatnya untuk pelaksanaan," kata dia.

Untuk menutupi pengeluaran tersebut, PT Jakpro mengajukan permintaan
Penyertaan Modal Daerah (PMD) atas penyelenggaraan Formula E senilai
Rp767,4 miliar

"Jadi kalau untuk beban fiskal kegiatan Formula E secara keseluruhan, mungkin Rp4,8 sampai Rp5 triliun harus dikeluarkan oleh Pemprov DKI dalam penyelenggaraannya," ujar Anggara.

2. Dana yang sudah dikeluarkan oleh Pemprov DKI

Editorial Team

Tonton lebih seru di