Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum PPP, Mardiono, yang baru dilantik sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), dipastikan tidak akan maju dalam bursa calon Ketua Umum partai berlambang Kakbah itu.
“Ya menurut ketentuan perundang-undangan anggota Wantimpres itu tidak boleh menjabat di pengurusan partai politik,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Achmad Baidowi, atau biasa disapa Awiek, di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12).
Awiek menegaskan Mardiono telah non-aktif di PPP sejak beberapa waktu lalu. Ia menyebut terpilihnya Mardiono sebagai Wantimpres bukan mewakili PPP melainkan pengusaha.
“Sehingga clear di sini bahwa beliau (Mardiono) tidak membawa baju partai di Wantimpres. Jadi secara perundang-undangan sah,” ujarnya.
Meski demikian, Awiek mengatakan tak menutup kemungkinan jika Mardiono tetap dicalonkan sebagai Ketum PPP jika aspirasi di Mukernas hari ini kuat mendukungnya.
“Nanti kita lihat aspirasi dari kader dan juga sikap dari beliau. Apakah beliau memilih di Wantimpres atau memilih menjadi maju di muktamar untuk calon Ketum,” ujar Awiek.
PPP menggelar Mukernas di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada 14-16 Desember. Mukernas beragendakan penentuan jadwal penyelenggaraan muktamar untuk memilih ketua umum dan strategi menghadapi Pilkada 2020.
Nama yang muncul sebagai calon ketua umum jelang muktamar yaitu, Pelaksana Ketum PPP yang juga Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Waketum PPP Mardiono, Sekjen PPP Arsul Sani, Wakil Ketua Pertimbangan Akhmad Muqowan, Waketum sekaligus Ketua Fraksi PPP DPR Amir Uskara.
Namun, hingga hari ini kelima orang tersebut belum mendeklarasikan diri maju sebagai Caketum PPP.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb