Jalan Kartini di Depok Banjir Gara-gara Sampah

Depok, IDN Times - Sejumlah pengendara sepeda motor terpaksa melawan arah untuk menghindari genangan air di Jalan Raya Kartini, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Genangan air itu disebabkan oleh sumbatan sampah di dalam saluran.
"Tadi sudah di cek, ternyata genangannya akibat sampah yang menyumbat," ujar Kasi Operasional dan Pemeliharaan SDA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, Dodi Sadikin, saat dihubungi IDN Times, Senin (26/6/2023).
1. Air tersumbat karena sampah kiriman
Dodi menuturkan, petugas SDA DPUPR Kota Depok telah dikerahkan untuk mengecek saluran air di Jalan Raya Kartini. Hasilnya, terdapat satu titik yang menjadi sumber luapan air di saluran tersebut.
"Kami bongkar dan cek di lokasi luapan air yang mengarah ke jalan," tutur Dodi.
Petugas menemukan tumpukan sampah di dalam saluran air yang menyumbat. Diduga sampah tersebut kiriman dari saluran yang lebih tinggi.
"Sampah kiriman karena air banyak dan sudah kami bersihkan," ucap Dodi.
2. Penutup bak kontrol akan gunakan grill
Dodi mengungkapkan, seluruh sampah di dalam saluran air telah dibersihkan dan dikeluarkan dari dalam saluran. Sampah tersebut dikumpulkan dan dibawa ke tempat pembuangan sampah.
"Sampah kami angkat dan aliran air di dalam saluran telah berjalan normal," ungkap Dodi.
Dodi menjelaskan, titik bak kontrol di Jalan Raya Kartini yang telah dibongkar SDA DPUPR Kota Depok akan ditutup kembali. Rencananya, penutup bak kontrol akan diganti menggunakan grill agar mudah dilakukan pengontrolan saluran air.
"Kami bongkar bak kontrol dan akan kami ganti dengan grill," jelas Dodi.
3. Minta DPUPR rutin mengontrol saluran air
Warga sekitar, Wahyudi mengatakan, Jalan Kartini kerap banjir apabila hujan deras terjadi. Hal itu disebabkan oleh saluran yang dipenuhi sampah.
"Kalau genangan pasti sampah, sekalipun hujan paling cepat surut," kata Wahyudi.
Wahyudi pun meminta DPUPR Kota Depok dapat melakukan pengecekan saluran air melalui bak kontrol secara berkala. Hal itu untuk mencegah terjadinya luapan air akibat sampah yang menumpuk di dalam saluran.
"Minimal seminggu sekali dilihat, jangan pas ada genangan baru ada aksi," pinta Wahyudi.